TAWAKU ADA KARENA MEREKA
By. Angela Januarti
Pagi
ini perasaanku lebih nyaman setelah harus istirahat karena sakit.
Kupanaskan air untuk mandi dan mempersiapakan diri untuk masuk kerja.
Tidak lupa juga aku sarapan, karena bulan puasa warung di seberang
kantor juga tutup. Jadi aku memilih memasak menu ringan untuk bisa
kusantap.
Setelah semua beres, seorang adik bernama Ujang
menuju dapur. “Yan, kak Angel …,” ucapannya terpotong. “Aku pikir tadi
Yanti kak,” ujarnya. Ternyata dia mau menanyakan pada sahabatku Yanti
apa aku sudah berangkat kerja. Langsung saja aku menjawab ingin ikut
dia.
Ujang mengendarai motor King dengan kecepatan
sedang. Suasana pagi setelah diguyur hujan semalaman sangat sejuk.
Jarang sekali aku bisa menikmati perjalanan menuju kantor seperti ini.
Biasanya kalau membawa motor sendiri, aku terlalu fokus mengendarai
motor dengan baik agar selamat sampai tujuan. Kali ini memang berbeda.
AKu membiarkan angin pagi menerpa wajahku dan memberikan kesejukan.
Kupandangi sekeliling sepanjang perjalanan. Pohon-pohon rindang, lalu
lintas yang mulai ramai, burung-burung yang beterbangan serta sungai
Kapuas yang mengalir perlahan. Suasana seperti ini membuatku sesekali
tersenyum sendiri.
Sesampai di parkiran kantor, aku
bertemu beberapa sahabat yang juga baru datang. Pina adik seperjuangan
menyapaku: “Kakak sudah sembuh?” tanyanya. “Belum terlalu Pina.” “Loh,
kenapa masuk?” tanyanya lagi. “Karena ada beberapa hal yang harus
dikerjakan,” jelasku. Sapaan kecil seperti ini membuatku tahu mereka
peduli padaku.
Aku menuju ruang meeting untuk ikut briefing
pagi. Sudah ada beberapa sahabat yang datang. Aku tersenyum pada mereka
dan merasakan suasana yang penuh kekeluargaan. Kami membicarakan
beberapa hal sebelum memulai aktivitas masing-masing. Saat briefing masih berlangsung, seorang adik bernama Tini berbicara padaku: “Kak, siapa yang pegang handphone pribadi
kakak?” tanyanya. “Kakak, memangnya kenapa?” “Ada aku kirim sms, baca
deh,” balasnya. Aku membuka sms yang dia kirimkan dan tertawa geli.
Smsnya berbunyi: Kakak Engel cantik … hehehe.
Setelah kami menutup briefing dengan doa pagi. Kami sibuk untuk memberikan tanda tangan pada buku briefing.
Aku mencari pulpen dan melihat ada gantungan dua boneka Koala dalam
kotak pensil. Kuambil salah satunya dan memberikan pada Tini seraya
berkata: “Kado untukmu karena kamu bilang kakak cantik pagi ini.”
“Lucunya …,” ujarnya senang. Semua sahabat yang mendengar ucapanku
heboh dan kami tertawa bersama. Sesaat ruang meeting menjadi ruang yang
penuh keceriaan sebelum kami bubar ke ruangan masing-masing.
Bagiku
cerita pagi ini bersama mereka membuat semangat untuk memulai hari dan
melanjutkan aktivitas dalam bekerja. Hati yang ceria, hadirkan damai
dan sukacita. Mereka para sahabat yang luar biasa.
Tawaku ada karena mereka.
Sintang, 26 Juli 2012
SCA-AJ.020187
Setiap kepingan kehidupan memiliki keajaibannya sendiri. Keajaiban itulah yang ingin kubagikan dengan menulis.
2 Agustus 2012
OASE HIDUP MALAIKAT KECIL
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai.
-AJ.020187-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Angela Januarti
- Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar