Cerita Cinta
Oleh. Angela Januarti
Membaca cerita Menunggu Layang-Layang karya Dewi Lestari sangat menyegarkan. Aku menyukai kalimat-kalimat yang diutarakan para lakon dalam cerita tersebut. "Apa salahnya saling suka, jatuh cinta, mencoba-coba? Semua yang di dunia ini juga dilewati pakai proses itu." Aku merasa seperti seorang Che, begitu panggilan Starla padanya. Takut menyukai seseorang, takut jatuh cinta, takut coba-coba. Ada banyak ketakutan di dalam diriku. Aku bingung apa yang aku cari, seperti apa orang yang aku cari? Ah, kenapa aku jadi terbawa suasana seperti ini? Aku teringat perkataan seseorang bahwa ketakutanku itu harus dihadapi. Aku sangat ingat kalimatnya. Sejak itu aku mencoba untuk berani. Meski terkadang aku masih takut untuk lepas kendali.
Cerita cinta selalu menghadirkan banyak warna. Aku menyukainya. Hidup terasa istimewa. Aku senang bila ada seseorang yang mendampingiku, memberitahuku saat aku salah, menyemangatiku saat aku merasa putus asa. Dan tentunya aku ingin melakukan hal yang sama kepadanya. Aku teringat seseorang, melihat fotonya saja hatiku bisa bergetar. Kali ini aku tidak mengukurnya dengan degupan jantung. Aku ingin membiarkan perasaan ini mengalir seperti apa adanya. Aku juga ingin mengatakan padanya seperti perkataan Starla "Aku ingin jadi layang-layang. Layang-layang itu bebas di langit. Tapi tetap ada benang yang mengikatnya di bumi. Jangan lepaskan aku ...." Aku tak ingin ia melepaskanku karena aku ingin hidup bersamanya.
Namun seberapa indah pun kalimat Starla pada Che, aku ingin mengatakan satu hal yang paling sederhana untuk kekasihku "Aku menyayangimu."
*Satu sore; saat mati lampu dan kepalaku pusing karena kurang istirahat.
-AJ.020187-