#Sebuah Benih#
Oleh. Angela Januarti
Di sela kesibukan mengunjungi banyak tempat untuk tugas yang
diberikan. Merasakan senja selalu menjadi satu kerinduan tersendiri
dalam hatiku. Bukan hanya tempatnya. Pertemuan dengan mereka semua yang
ada di sana dan mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi sungguh
membahagiakan.
Aku mengunjungi biara Menyurai seperti biasa. Biara terlihat mulai
ramai. Aku segera masuk ruang doa untuk mempersiapkan diri. Ruangan
sudah dipenuhi anak-anak asrama, Suster, Pastor, Bruder dan beberapa
umat. Aku pun memilih duduk di kursi pojok karena kursi-kursi sudah
penuh.
Dalam misa kali ini aku tertarik dengan Injil yang dibacakan.
Perumpamaan tentang penabur benih yang menabur pada banyak jenis tanah,
memberikan satu perenungan yang indah. Aku mengibaratkan diriku sebagai
sebuah benih. Tuhan tentu ingin aku jatuh di tanah yang baik, bisa
tumbuh dan berbuah banyak. Ini seperti pesan untukku.
Aku ingin menjadi benih tersebut. Tapi aku sadar ada banyak
kekurangan dalam diriku yang bisa membuat benih tumbuh tidak sempurna.
Akhirnya, aku mencari satu hal yang bisa membuatku kuat. Ia adalah iman.
Aku teringat renungan yang kubaca tadi pagi. Ada kalimat yang berbunyi :
Iman yang kuat sangatlah diperlukan dalam upaya seseorang
mewujudkan harapannya. Iman yang kuat membantu kita dalam membangun daya
tahan untuk menghadapi hidup agar tetap berjalan lurus dan benar.
Senja menjadi salah satu cara menguatkan iman yang kumiliki. Apalagi
ada satu kejadian yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Ketika
persiapan persembahan dan Pastor mulai menuangkan anggur Ekaristi pada
sebuah piala. Aku dapat mencium aroma anggur yang dituangkan. Mungkin
ini terbawa angin dari kipas yang berputar. Sesaat aroma anggur membuat
hatiku tenang. Hal tersebut kembali kurasakan untuk kedua kalinya,
ketika piala perjamuan diangkat dalam Doa Syukur Agung. Aku tidak bisa
menjelaskan lebih banyak tentang perasaanku. Tapi ini sangat istimewa.
Ya, Tuhan ingin aku jadi benih. Ia mengajariku untuk memiliki iman
yang kuat di dalam-Nya. Akhirnya aku tahu bahwa perayaan Ekaristi adalah
salah satu cara terbaik untuk menyatukan semuanya. Agar nanti aku bisa
menjadi benih yang baik, tidak hanya dalam lingkup komunitas kecil. Tapi
juga dalam pergaulanku dengan banyak orang.
Senja, selalu memberi pelajaran yang sederhana dan penuh makna.
Sintang, 22 September 2012
SCA-AJ.020187
Setiap kepingan kehidupan memiliki keajaibannya sendiri. Keajaiban itulah yang ingin kubagikan dengan menulis.
8 Desember 2012
SENJA KEDUA PULUH EMPAT DI BIARA MENYURAI
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai.
-AJ.020187-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Angela Januarti
- Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-
Boleh ni sekali2 ikut dek? :-)
BalasHapus