20 April 2012

MENJADI TERBIASA

By. Angela Januarti

Siang hari setelah selesai meeting bersama tim. Aku berniat untuk ikut mengantarkan tamu ke Pontianak dan mengunjungi adikku yang kuliah. Aku tersadar sudah lebih tiga bulan kami tidak saling bertemu. Ada rasa rindu yang menggejolak di dadaku. Namun niat harus kuurungkan kerena mesti menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditunggu General Managerku.

Kuselesaikan pekerjaan selama satu jam dan beranjak istirahat karena kelelahan berpetualangan dua hari sebelumnya. Tiga jam terlelap. Saat bangun kurasakan suasana sepi menjalar ke seluruh jiwaku. Sabtu ini aku tak bisa pulang kampung ataupun mengunjungi adikku. Hatiku bersedih.

Aku berkemas kembali ke mess dan menelpon adikku untuk mengganti rasa sedih tak bisa bertemu. Mendengar suaranya membuatku bahagia; “Dek, cece rindu kamu.”
“Sinilah ce, ajak cece Juli juga,” ujarnya dari seberang sana.

Aku menanyakan kabarnya dan ia mulai  bercerita. Masih teringat sekali saat ia pertama masuk kuliah. Sifatnya yang manja membuatnya tak mampu jauh dari kami. Ia sering menangis dan mengatakan ingin balik ke kampung. Jauh dari orangtua dan keluarga tercinta membuatnya menderita.

Berjalannya waktu, ia mulai mengalami banyak perubahan. Ia menceritakan keceriaan saat mulai praktek di rumah sakit. Menangani pasien bersama tim kesehatan. Merawat ibu-ibu hamil dan mengurusi bayi-bayi mungil. Ada kebahagian tersendiri yang memacunya lebih mandiri dalam menjalani panggilan dengan baik.

Kini, semester demi semester mulai ia lalui. Meski rindu, aku bahagia melihatnya tumbuh menjadi gadis yang mandiri dan dewasa. Ia bukan lagi anak manja yang terkadang harus menangis karena rindu keluarga.

Terlebih aku gembira saat ia mengatakan, “Teman-teman cece juga sering menasihatiku untuk kuliah dengan serius, biar jadi bidan yang bisa menolong orang melahirkan. Setiap kali aku merasa putus asa, semua nasihat yang datang membuatku kembali kuat.”

Aku dapat melihat bagaimana perjuangannya sejak awal. Ada rasa bangga dan haru. Ia menggenapi panggilannya, terus belajar untuk mendapatkan nilai yang baik agar lulus sesuai dengan target. Ia memberikanku satu pelajaran sederhana. Sekalipun tidak terbiasa dalam menjalani hal baru. Namun bila ada niat yang tulus untuk berjuang, Tuhan akan buka jalan dan beri kekuatan.

Adikku … selamat berjuang. Doaku bersamamu. Tuhan akan senantiasa menjaga dan memberikanmu kekuatan melewati setiap rintangan untuk mencapai keindahan dalam panggilan hidupmu.

Sintang, 14 April 2012
SCA-AJ.020187

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-

Followers

Bookmark

ADS-468x60

Pages

ADS 125x125