8 Maret 2012

TERUS BELAJAR

By. Angela Januarti

Sejak dimulainya kerjasama dengan salah satu NGO dari Australia. Beberapa dari tim mereka datang berkunjung ke tempat kami. Mereka semua tidak bisa berbahasa Indonesia dan ini “memaksa” kami berbelajar untuk menciptakan komunikasi yang baik. Banyak diantara kami belum mahir dalam berbahasa inggris dan termasuklah aku di dalamnya. Keadaan ini memberikan motivasi tersendiri dan membuat kami belajar menciptakan atmosfer inggris dalam percakapan sehari-hari.

Proses itu berjalan alami, tiap kami terpacu untuk semakin giat belajar. Memang ada beberapa teman yang siap menjadi penterjemah. Namun rasanya ada yang kurang bila tidak langsung berbincang dengan mereka menggunakan bahasa sendiri. Pemahamannya pasti berbeda.

Aku pribadi mendapatkan banyak kesempatn untuk memperdalam bahasa itu. Aku senang mencari sela untuk bisa berbincang dalam tiap pertemuan. Awalnya sedikit canggung dan lama-kelamaan menjadi terbiasa. Seorang perempuan dari tim mereka tinggal cukup lama untuk penelitiannya, dan beberapa belakangan ini aku mendapatkan kesempatan mendampinginya dalam kegiatan. Karena sama-sama perempuan, pendekatannya lebih mudah.

Pernah ia berkata padaku: “Aku senang melihat semangatmu belajar, meski terkadang aku tidak paham apa yang kamu katakan.” Aku hanya tersenyum dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

Keinginan untuk belajar selalu mendapatkan kesempatan-kesempatan lain. Di satu siang, ia mengirimkan sms untuk meminta bantuan menghubungi beberapa orang dan menanyakan beberapa hal. Aku sempat canggung karena penyampaianku tidak boleh salah dan menyimpang. Perlahan ia menjelaskan hal-hal yang harus ditanyakan. Sesekali ketika aku tidak paham, ia menuliskannya di kertas dan aku menggunakan kamus untuk memahaminya.

Di kesempatan yang lain, aku diminta untuk menemani ia berkunjung ke kampung halamanku. Aku, ia dan dua leaders ada pertemuan dengan seorang Pastor. Dalam hati aku berpikir: Kenapa aku diajak ya? Padahal dua leaders ini bisa berbahasa inggris dengan baik. Apa karena akan berkunjung ke kampung halamanku?

Pertanyaan itu membuatku bertanya pada dua leaders dalam perjalanan menuju ke kampung halamanku. Satu jawaban yang membuatku terenyuh: Kamu memiliki potensi dalam dirimu. Dan saya terus mencari potensi dari tiap-tiap aktivis. Sebentar lagi saya akan pensiun dan kalianlah yang akan meneruskan semuanya. Saya ingin kalian belajar.

Para leader benar, kami harus banyak belajar. Sejak kejadian itu, aku bersyukur akan tiap kesempatan yang aku dapatkan. Aku senang belajar dari ketidaktahuan. Ketidaktahuan itu memacuku menjadikannya sebuah pemahaman yang baik akan tiap hal.

Aku merenung sejenak, dan melihat semua yang telah terjadi. Kesempatan itu selalu ada, asalkan aku mau belajar dengan rendah hati. Aku sadar saat aku berhenti belajar. Aku hanya akan berada di tempat yang sama setiap harinya. Tempat yang mungkin nyaman karena sikap tinggi hati, saat aku merasa sudah bisa. Padahal aku bisa berlari kemanapun dan menemukan banyak hal baru bila bisa meninggalkan zona nyaman itu.

Aku akan terus belajar. Dengan belajarlah aku akan menjadi pintar.

Sintang, 8 Maret 2012
SCA-AJ.020187

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-

Followers

Bookmark

ADS-468x60

Pages

ADS 125x125