8 November 2013

Senja di Biara Menyurai

Apa Persiapanmu?

By. Angela Januarti

Rintik hujan jatuh perlahan, ia menemani perjalananku menuju biara Menyurai. Hari ini aku merasa gembira bisa kembali melewati senja. Aku tiba pukul 16.45 WIB dan mendapati seorang pastor tengah duduk santai seraya membaca koran di ruang makan. Kami berbincang sejenak sebelum aku pamit untuk pergi ke hutan belakang biara. Aku ingin berdoa pada Bunda Maria. Meski cuaca mendung, senja yang terlewatkan di biara ini selalu menyenangkan. Dan hal terpenting adalah aku selalu gembira setiap kali datang berkunjung dan pulang dari biara.
bunda-maria
Misa dalam senja ini terasa seperti misa hari minggu. Sangat ramai. Ruang doa penuh. Banyak orang harus duduk di kursi bagian luar. Aku sendiri cukup beruntung mendapatkan kursi pojok dekat pintu masuk ruang doa.
Di awal misa, aku mendengar satu kalimat menarik yang pastor utarakan dalam kata pengantarnya “Apa persiapan kita untuk kedatangan Allah?” Hal ini berkaitan dengan bacaan Injil yang akan dibacakan “Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang … (Luk 12:36-37)”
Usai misa –  aku, pastor dan bruder melaksanakan ibadat sore. Meski sudah beberapa kali ikut, aku belum bisa menghafal setiap halaman yang digunakan. Beruntung bruder tidak bosan-bosannya membantu menunjukkan nomor halaman buku.
Selanjutnya kami mengikuti Doa Rosario di rumah sebuah keluarga yang berada di belakang biara. Mengikuti doa bersama pastor, bruder dan umat kring seperti ini merupakan hal baru dalam kisah senjaku. Selain itu, aku juga berkesempatan berkenalan dengan seorang pastor yang akan bertugas di biara Menyurai. Dalam perbincangan kami, pastor memberitahu sudah 15 tahun berlalu sejak ia berpindah tugas. Wow … itu waktu yang cukup lama dan aku senang bisa bertemu beliau saat ini.
Ketika senja hari ini berakhir, aku kembali ke rumah dengan hati gembira. Dalam hening, kalimat yang dilontarkan pastor kembali terdengar. “Apa persiapan kita untuk kedatangan Allah?”
Seketika otakku memutar kembali semua kisah senja yang sudah berlangsung dua tahun ini. Dalam tiap kisahnya, aku mendapatkan pengalaman iman yang berharga. Mulai dari berkenalan dengan banyak pribadi, mengenal ibadat sore dan ibadat penutup (completorium). Mengetahui istilah-istilah dalam gereja yang belum kupahami, hingga membentukku menjadi pribadi yang melihat hal-hal sederhana sebagai hal yang indah.
Bila ditanya apa yang kupersiapkan untuk kedatangan Allah. Jawabannya sangat sederhana, aku selalu berusaha menjadi orang yang baik dan menuruti semua perintah-Nya. Aku merasa Tuhan sendiri membantuku mempersiapkan semua itu. Dua tahun melewati senja, aku telah belajar banyak hal yang menuntunku menjadi lebih baik lagi.
angela-kwee
*AJ.020187*
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-

Followers

Bookmark

ADS-468x60

Pages

ADS 125x125