Oleh. Angela Januarti
Dear David,
Bagaimana kabarmu? Hal ini selalu menjadi pertanyaan utama yang ingin
kutanyakan padamu. Kamu tahukan artinya? Aku sangat merindukanmu,
David.
Aku baru saja pulang berpetualangan. Kali ini, petualangannya hanya
satu hari saja. Aku pergi kedua kampung yang berbeda dalam sehari. Kami
menggunakan mobil Strada untuk antisipasi kalau-kalau jalanan rusak
terkena hujan.
Perjalanan menuju ke sana berjalan lancar, cuaca sangat cerah. Terik
matahari menembus masuk ke mobil yang kutumpangi. Namun aku
menikmatinya. Kami mengambil jalan pintas agar sampai tujuan lebih
cepat. Kamu tahu David, aku melewati beberapa kampung yang pernah kamu
ceritakan padaku. Sejenak aku memikirkanmu. Aku membayangkan kamu berada
di tempat ini sekarang. Apa yang kamu pikirkan? Rindukah kamu padaku?
Jujur saja, sejak kamu bercerita, aku pun ingin segera berkunjung.
Aku tidak menyangka Tuhan mewujudkannya begitu cepat. Meski tidak
denganmu, semua yang kualami hari ini sangat menghiburku.
Kami tiba pukul 13.30 dan segera memulai kegiatan. Masyarakat yang
hadir cukup banyak. Secara keseluruhan acaranya berjalan lancar, meski
sempat terkendala karena satu alat elektronik milik kami hangus terkena
arus listrik yang tinggi. Maklumlah, masyarakat di sini belum dapat
pasokan listrik negara. Mereka masih menggunakan mesin genset atau
dompeng/diesel.
Di kampung kedua, masyarakat yang hadir lebih banyak. Kalau malam
hari, lebih mudah untuk mengumpulkan mereka. Sejak pagi hingga sore hari
mereka bekerja – menoreh, berladang dan terkadang begaji/bekerja dengan orang.
Menjelang waktu pulang, hujan mengguyur sangat deras. Untunglah kami
menggunakan mobil, jadi tidak perlu menunda waktu pulang. Temanku
bilang kira-kira pukul 11 malam kami baru bisa tiba tujuan. Aku mulai
mengantuk. Badan terasa lelah seharian bekerja. Aku terlelap.
Saat terbangun, aku melirik jam untuk memastikan waktu. Ternyata
sudah pukul 10 malam. Masih sekitar 30 menit perjalanan untuk sampai.
Hujan tak kunjung berhenti, temanku mengendarai mobil dengan kecepatan
sedang.
Dari belakang, sebuah mobil melaju mendahului kami “Gila, mereka ngebut sekali!”
tutur seorang teman. Tahu apa yang terjadi selanjutnya, David? Kami
melihat sebuah motor tergeletak di tengah jalan tempat kami akan
melintas. Entah dimana pengemudinya. Mobil yang melaju tadi berhenti dan
penumpangnya turun. Apa terjadi kecelakaan? Ini pun menjadi tanda tanya
bagi kami. Rasanya tidak nyaman sekali melihat hal seperti ini di
tengah malam. Semoga orangnya baik-baik saja.
Sekilas teringat perkataanmu, David. Kamu selalu mengingatkanku untuk
memberi tanda kemenangan sebelum berkendaraan dan memulai aktivitas.
Nah, kami ada berdoa sebelum perjalanan pulang. Hatiku lega karena kami
sampai tujuan dengan selamat. Perkiraan waktu sampainya pun lebih cepat
30 menit.
David juga hati-hati ya kalau berkendaraan. Jangan terlalu mengebut.
Aku tahu kamu pribadi yang disiplin waktu. Jadi tak akan tergesa-gesa
menuju satu tempat. Ini cukup membuatku lega. Aku hanya ingin
mengingatkan saja. Okay?
Btw, Aku kirimkan satu foto untukmu. Foto ini kuambil agar selalu
ingat pernah berkunjung ke tempat yang sudah kamu kunjungi. Semoga kamu
menyukainya.
Jaga kesehatanmu, David. Miss you!
Love,
Mawar
Setiap kepingan kehidupan memiliki keajaibannya sendiri. Keajaiban itulah yang ingin kubagikan dengan menulis.
28 Mei 2013
Surat Kelima dari Desa
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai.
-AJ.020187-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Angela Januarti
- Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar