*365 Hari Mengenal Senja*
Oleh. Angela Januarti
Hatiku sedang bersukacita. Ini kalimat paling tepat untuk
menggambarkan apa yang kurasakan saat ini. Tepat 4 September 2012 aku
merayakan satu tahun mengenal biara Menyurai.
Mengapa cerita senja sangat special untukku? Pertanyaan ini
sering sekali terlintas dibenak orang-orang yang mengenalku. Beberapa
dari mereka pernah kuajak untuk mengalami hal yang sama. Jadi aku tidak
perlu menjelaskan panjang lebar untuk menjawab pertanyaan mereka.
Mengenal cerita senja juga bisa dibilang kebetulan. Awalnya tidak ada
kesan apa-apa. Tapi setelah aku mencoba mengikuti misa sore untuk
pertama kali, menghayati tiap kejadian, perbincangan, nasihat dan banyak
hal- senja berubah menjadi istimewa.
*
Angel, aku jadi ikut ke Menyurai ya. Satu sms yang dikirim
Yanti sahabatku. Memang sejak beberapa hari yang lalu aku memberitahu
ingin merayakan satu tahun senja di Biara Menyurai. Aku banyak cerita
tentang sukacita yang terjadi hingga ia tertarik untuk ikut serta.
Kami bergoncengan menuju biara pukul 5 sore. Masih ada setengah jam
waktu tersisa sebelum misa dimulai. Sesampai di parkiran, kami mendapati
Pastor tengah sibuk membantu seorang Frater yang akan berangkat menuju
Paroki Lanjing. Kami berkenalan dan berbincang sejenak.
Temanku masih terlihat canggung, namun aku mencoba membuatnya santai
dan menikmati perbincangan kami. “Kayaknya Pastor harus traktir kami deh,
kan merayakan 1 tahun aku mengenal senja di Biara Menyurai,” candaku
disela perbincangan. “Pastor traktir kalian makan malam di sini ya.
Makan malam sederhana,” balasnya.
Perbincangan harus dihentikan sebentar karena kami harus mengikuti
misa sore. Ruangan doa dipenuhi oleh anak asrama, Suster, Bruder dan
juga Frater. Masih ada beberapa menit sebelum misa dimulai. Kulihat raut
wajah temanku gembira. Ada apa ya? Ia berbisik padaku “Lucu lihat
anak-anak asramanya. Imut sekali, ada yang masih kecil.” “Iya, mereka
anak SMP semua.”
*
Misa telah usai. Kami melanjutkan dengan bersantap malam bersama.
Bercerita dan bercanda menjadi satu hal yang juga kusukai dalam senja.
Terkadang ada saja yang bisa aku pelajari dari perbincangan sederhana
seperti ini.
Aku dan temanku pulang dengan kegembiraan dalam hati. Ya … senja
selalu istimewa. Ketika sampai di rumah aku mengingat tiap mereka yang
pernah hadir dalam senja dan mengajariku banyak hal. Bisa dibilang aku
juga merindukan mereka semua.
Jarak, waktu dan tempat mungkin menjadi batas untuk bisa mengulang
cerita ini. Namun aku bersyukur karena mereka pernah hadir dan
mengajariku tentang kehidupan dan iman.
Senja … ia sederhana namun istimewa. Sesederhana tiap pribadi yang ada di dalam kisahnya.*
Sintang, 4 September 2012
SCA-AJ.020187
#Foto Biara Menyurai (Dokumentasi Kongregasi SMM)
Setiap kepingan kehidupan memiliki keajaibannya sendiri. Keajaiban itulah yang ingin kubagikan dengan menulis.
25 September 2012
Senja Kedua puluh tiga di Biara Menyurai
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai.
-AJ.020187-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Angela Januarti
- Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar