25 September 2012

Senja Kedua puluh tiga di Biara Menyurai

*365 Hari Mengenal Senja*
Oleh. Angela Januarti


Hatiku sedang bersukacita. Ini kalimat paling tepat untuk menggambarkan apa yang kurasakan saat ini. Tepat 4 September 2012 aku merayakan satu tahun mengenal biara Menyurai.
Mengapa cerita senja sangat special untukku? Pertanyaan ini sering sekali terlintas dibenak orang-orang yang mengenalku. Beberapa dari mereka pernah kuajak untuk mengalami hal yang sama. Jadi aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar untuk menjawab pertanyaan mereka.
Mengenal cerita senja juga bisa dibilang kebetulan. Awalnya tidak ada kesan apa-apa. Tapi setelah aku mencoba mengikuti misa sore untuk pertama kali, menghayati tiap kejadian, perbincangan, nasihat dan banyak hal- senja berubah menjadi istimewa.

*
Angel, aku jadi ikut ke Menyurai ya. Satu sms yang dikirim Yanti sahabatku. Memang sejak beberapa hari yang lalu aku memberitahu ingin merayakan satu tahun senja di Biara Menyurai. Aku banyak cerita tentang sukacita yang terjadi hingga ia tertarik untuk ikut serta.
Kami bergoncengan menuju biara pukul 5 sore. Masih ada setengah jam waktu tersisa sebelum misa dimulai. Sesampai di parkiran, kami mendapati Pastor tengah sibuk membantu seorang Frater yang akan berangkat menuju Paroki Lanjing. Kami berkenalan dan berbincang sejenak.
Temanku masih terlihat canggung, namun aku mencoba membuatnya santai dan menikmati perbincangan kami. “Kayaknya Pastor harus traktir kami deh, kan merayakan 1 tahun aku mengenal senja di Biara Menyurai,” candaku disela perbincangan. “Pastor traktir kalian makan malam di sini ya. Makan malam sederhana,” balasnya.
Perbincangan harus dihentikan sebentar karena kami harus mengikuti misa sore. Ruangan doa dipenuhi oleh anak asrama, Suster, Bruder dan juga Frater. Masih ada beberapa menit sebelum misa dimulai. Kulihat raut wajah temanku gembira. Ada apa ya? Ia berbisik padaku “Lucu lihat anak-anak asramanya. Imut sekali, ada yang masih kecil.” “Iya, mereka anak SMP semua.”
*
Misa telah usai. Kami melanjutkan dengan bersantap malam bersama. Bercerita dan bercanda menjadi satu hal yang juga kusukai dalam senja. Terkadang ada saja yang bisa aku  pelajari dari perbincangan sederhana seperti ini.

Aku dan temanku pulang dengan kegembiraan dalam hati. Ya … senja selalu istimewa. Ketika sampai di rumah aku mengingat tiap mereka yang pernah hadir dalam senja dan mengajariku banyak hal. Bisa dibilang aku juga merindukan mereka semua.
Jarak, waktu dan tempat mungkin menjadi batas untuk bisa mengulang cerita ini. Namun aku bersyukur karena mereka pernah hadir dan mengajariku tentang kehidupan dan iman.
Senja … ia sederhana namun istimewa. Sesederhana tiap pribadi yang ada di dalam kisahnya.*

Sintang, 4 September 2012
SCA-AJ.020187
#Foto Biara Menyurai (Dokumentasi Kongregasi SMM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Berasal dari Rawak-Kalimantan Barat. Seorang yang biasa seperti orang-orang pada umumnya. Senang mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang yang belum dikenal. Proses tersebutlah yang membuatnya belajar banyak hal dalam kehidupan. Cintanya adalah kebijaksanaan, dicarinya sejak masa muda. Ia ingin memperolehnya sebagai mempelai. -AJ.020187-

Followers

Bookmark

ADS-468x60

Pages

ADS 125x125